Menindaklanjuti kegiatan In-Service Training tahap 1 yang dilaksanakan pada bulan ini Agustus 2014 hingga Desember nanti lalu On Job Learning tentang Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, rekan-rekan guru dan kepsek dari masing-masing sekolah dan gugus mengawali acara ini pada hari Sabtu, 30 Agustus 2014 pukul 09.00 WIB kemarin.
Kegiatan In-Service Training tahap ini selain bertujuan melaporkan dan mendiskusikan hasil-hasil pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 yang telah dilakukan para peserta, juga berusaha membekali peserta tentang berbagai informasi tambahan terkait dengan Kebijakan Kurikulum 2013, diantaranya tentang: (1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; (3) Pendekatan dan Strategi Pembelajaran; (3) Penilaian Pembelajaran dan Model Raport; dan (4) Supervisi pembelajaran. Keempat materi pokok yang disajikan pada pelatihan ini bersifat kajian pendalaman yang dilakukan melalui kegiatan diskusi kelompok kecil dan pleno kelas.
Berdasarkan hasil diskusi kelompok dan presentasi laporan hasil kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 yang disajikan para peserta, saya melihat bahwa Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah sasaran pada umumnya sudah dan sedang digelindingkan. Sebagian besar, guru-guru di kelas I, II, IV, dan V SD sudah menyadari akan arti penting kehadiran Kurikulum 2013. Kendati demikian, secara teknis dalam proses pembelajaran masih ditemukan beberapa permasalahan, terkait dengan pengembangan materi pelajaran yang kontekstual, penerapan strategi/metode pembelajaran yang berbasis saintifik dan penerapan teknik penilaian autentik, terutama dialami oleh guru-guru mata pelajaran yang saat ini belum tersentuh langsung oleh Kebijakan Pendidikan Nasional. Selain itu, masih ada juga sekolah yang belum sanggup mengembangkan pembelajaran dengan memanfaatkan IT untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa, baik karena faktor kompetensi guru itu sendiri maupun terbatasnya sarana dan prasarana.
Sebagai sebuah inovasi yang sedang disemaikan, perjalanan Kurikulum 2013 ini pasti tidak akan serta-merta berjalan secara sempurna. Oleh karena itu, upaya perbaikan yang berkelanjutan dalam pengelolaan kurikulum di sekolah dan praktik pembelajaran di kelas menjadi penting. Kegiatan pengembangan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengimplemantasikan Kurikulum 2013 perlu terus dilakukan, baik yang difasilitasi oleh sekolah, dinas pendidikan, dan terutama pemerintah pusat. Supervisi pembelajaran seyogyanya menjadi kebutuhan setiap guru dalam rangka perbaikan proses pembelajaran yang dilakukannya dan untuk memastikan diri sebagai seorang pembelajar yang terus berusaha belajar mengasah kemampuan diri.
Salah satu inovasi tersebut terletak pada point ke-3 yaitu Penilaian Pembelajaran dan Model Raport Kurikulum 2013. Penilaian Pembelajaran yang harus mencakup 3 aspek dari peserta didik yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor membuat unsur penilaian ini menjadi lebih rumit, dan salah satunya yaitu peng-inputan nilai-nilai tersebut saat harus dilakukan rekapitulasi akhir/raport bagi para peserta didik. Namun dengan berkembangnya jaman, penguasaan IT menjadi pilihan utama dan terbaik dalam menanggapi hal tersebut, seperti yang dipaparkan oleh Bapak Kepala Sekolah SD Negeri Wanareja 02, Toto Supriyanto, S.Pd tentang penggunaan IT dalam pembuatan rekapitulasi nilai akhir peserta didik atau raport yang didasari dari sistem komputerisasi.
Penggunaan aplikasi raport berbasis komputerisasi yang berformat excel ini awalnya dibuat oleh salah satu guru dari SD Negeri Wanareja 02, Ihwan Subekti. Beliau membuat aplikasi ini terkait perihal Keputusan Dirjen Dikmen Kemdiknas RI No. 781/D/KP/2013, 29 Oktober 2013 tentang Bentuk dan Tata Cara Penyusunan Kompetensi Peserta Didik SMK/MK Panduan Teknis Penilaian Sekolah Dasar yang mana cukup merepotkan para guru dalam mengisinya karena waktu yang singkat dan terbatas. Raport tersebut memiliki penilaian 3 aspek dari masing-masing para peserta didik, serta guru juga harus menuangkan deskripsi nya pada tiap-tiap fokus pembelajaran dari masing-masing aspek tersebut.
gbr 1.raport kurikulum 2013
Oleh karena itu, munculah sebuah gagasan baru dari beliau dalam membuat atau merekapitulasi nilai akhir dari tiap-tiap peserta didik dengan cara memanfaatkan IT. Laporan Pencapaian Kompetensi Peserda Didik tersebut merupakan modifikasi dari Laporan PEncapaian Kompetensi Peserta Didik SD/MI yang telah keluar aturannya. Keputusan Dirjen Dikmen Kemdiknas RI No. 781/D/KP/2013, 29 Oktober 2013 tentang Bentuk dan Tata Cara Penyusunan Kompetensi Peserta Didik SMK/MK. Namun Sesungguhnya inovasi yang digagas oleh salah satu guru SD N Wanareja 02 tersebut bukanlah sebuah "Aplikasi" melainkan sebuah pemanfaatan sebuah software pengolah angka/Ms. Excel yang digunakan untuk mengolah data antar cell dan antar work sheet. Dan bila rekan-rekan berkenan untuk menggunakannya dan mengolahnya pada aplikasi tersebut, rekan-rekan tinggal mengunjungi sekolah kami di SD Negeri Wanareja 02, di jalan tanjung No. 02 Desa Wanareja. Dan untuk mengetahui dan mempelajari aplikasi tersebut silahkan download link di bawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar