A. Bahasa Indonesia
Ide/Gagasan Pokok: ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf, terdapat di dalam kalimat utama di setiap paragraf
Ide/Gagasan Pendukung: ide/gagasan yang mendukung ide pokok, terdapat di dalam kalimat penjelas
Langkah Menyusun Kerangka Tulisan:
1. Tentukan tema dan sudut pandang tulisan
2. Tentukan alur tulisan yang diinginkan, apakah alur maju, alur mundur, atau alur campuran
3. Buatpertanyaan-pertanyaan terkait tema tulisan
4. Jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam bentuk kalimat yang disusun menjadi paragraf pendek
Tahapan Membuat Ringkasan:
- Perhatikan kalimat utama setiap paragraf
- Tulis ulang setiap kalimat utama dan susunlah hingga membentuk paragraf singkat
- Gunakan kata penghubung yang tepat untuk setiap kalimat agar terbentuk bahasan yang mengalir dan enak dibaca
- Kesatuan paragraf yang terdiri atas kalimat utama itulah yang disebut ringkasan. Pastikan ringkasan tersebut lebih pendek daripada bacaan aslinya.
Kalimat Majemuk Setara: gabungan dua klausa yang kedudukannya setara, umumnya menjelaskan dua keadaan yang terjadi di waktu bersamaan atau di waktu yang berurutan.
Kata Penghubung yang Digunakan dalam Kalimat Majemuk Setara: dan, atau, sedangkan, bahkan, lalu, kemudian
Contoh Kalimat Majemuk Setara:
Klausa I: Ibu mencuci baju.
Klausa II: Ayah menyiram tanaman di halaman.
Kata Penghubung: sedangkan
Kalimat Majemuk Setara: Ibu mencuci baju, sedangkan ayah menyiram tanaman di halaman.
B. IPS
Dasar Pengelompokan Flora dan Fauna di Indonesia:
Garis Wallace: garis khayal yang memanjang dari Selat Lombok hingga Selat Makassar, ditentukan oleh Alfred Russel Wallace
Garis Weber: garis khayal yang memanjang dari selatan Timor, Laut Banda, hingga Laut Maluku, ditentukan oleh Max Wilhelm Carl Weber
Persebaran Flora (tumbuh-tumbuhan) di Indonesia:
Kelompok Indo-Malayan: meliputi Indonesia bagian Barat (Kalimantan, Sumatra, Jawa, Bali)
Kelompok Indo-Australian: meliputi Indonesia bagian Timur (Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua)
Persebaran Fauna (hewan) di Indonesia:
Kelompok Asiatis: meliputi Indonesia bagian Barat, ciri khas faunanya menyerupai hewan di benua Asia. Contoh: Harimau Sumatera
Kelompok Peralihan: meliputi Indonesia bagian Tengah, ciri khas faunanya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Contoh: Anoa
Kelompok Australis: meliputi Indonesia bagian Timur, ciri khasnya menyerupai hewan di benua Australia. Contoh: Burung Cendrawasih
C. PKn
Persatuan: Perkumpulan berbagai komponen yang menjadi satu
Kesatuan: Hasil dari persatuan yang telah menjadi satu bentuk yang utuh
Persatuan dan Kesatuan: Bersatunya keanekaragaman menjadi suatu kebulatan yang utuh dan saling melengkapi
Arti Penting Persatuan dan Kesatuan bagi Diri Sendiri:
Mempererat hubungan dengan keluarga dan teman-teman
Kehidupan pribadi menjadi damai dan tentram
Mengaplikasikan semangat persatuan dan kesatuan dalam setiap aktivitas pribadi
Arti Penting Persatuan dan Kesatuan bagi Masyarakat:
Mewujudkan hidup bermasyarakat yang tentram dan damai
Hilangnya konflik antarwarga masyarakat
Memperkuat rasa kekeluargaan dan mempererat silaturahmi
Dampak Buruk Jika Tidak Ada Persatuan dan Kesatuan:
Kehidupan bermasyarakat terpecah belah
Menimbulkan permusuhan
Kedamaian dan ketentraman hidup menghilang
D. IPA
Ekosistem: hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya
Jenis Ekosistem:
Ekosistem Alami: sudah ada di alam, diciptakan Tuhan. Contoh: laut, sungai, hutan
Ekosistem Buatan: dibuat oleh manusia. Contoh: akuarium, sawah, kolam
Komponen Penyusun Ekosistem:
Komponen Biotik: makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan)
Komponen Abiotik: benda tak hidup yang menentukan kondisi lingkungan dan jenis makhluk hidup yang menghuni ekosistem (suhu, cahaya matahari, tanah, air, udara, kenampakan alam, garam mineral)
Jenis Komponen Biotik Berdasarkan Caranya Memperoleh Makanan:
Produsen: dapat menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis, yaitu tumbuhan hijau
Konsumen: tidak dapat menghasilkan makanan sendiri sehingga harus memakan makhluk hidup lain
Dekomposer (pengurai): jasad renik yang menguraikan bangkai makhluk hidup atau hasil pembuangan sisa pencernaan
Jenis Komponen Biotik Berdasarkan Tingkatan Trofik:
Komponen Autotrof: Berperan sebagai produsen karena dapat menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis. Contoh: tumbuhan berbiji, fitoplankton, ganggang, lumut, tumbuhan paku
Komponen Heterotrof: Berperan sebagai konsumen karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri
Konsumen I: Hewan herbivora, hewan omnivora
Konsumen II: Hewan karnivora pemakan herbivora, hewan omnivora
Konsumen III: Hewan karnivora pemakan karnivora, hewan omnivora
Dekomposer dan Detritivor (pengurai)
Simbiosis: Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup
Jenis-jenis Simbiosis:
Simbiosis Mutualisme: hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara dua makhluk hidup. Contoh: Kerbau dan burung jalak. Tubuh kerbau menjadi bersih karena kutu di tubuhnya dimakan oleh burung jalak, sementara burung jalak mendapat makanan karena memakan kutu di tubuh kerbau
Simbiosis Komensalisme: hubungan timbal balik di mana satu makhluk hidup diuntungkan dan makhluk hidup lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan. Contoh: Anggrek dan pohon inangnya. Anggrek mendapat tumpangan untuk hidup, sementara pohon inang tetap hidup seperti biasa
Simbiosis Parasitisme: hubungan timbal balik di mana satu makhluk hidup diuntungkan dan makhluk hidup lainnya dirugikan. Contoh: Tali putri dan pohon inangnya. Tali putri mendapat tumpangan dan makanan, sementara pohon inangnya merugi karena ditumpangi sekaligus dicuri makanannya
0 komentar:
Posting Komentar